Bismillah wal hamdulillah, asholawatu ala Rasulillah ama ba’du.
Segala puji untuk Allah subhanawata’ala sudah memberikan berbagai nikmat hingga saat ini. Dan tak lupa sholawat serta salam untuk Rasulullah, keluarga, dan sahabatnya yang sudah memberikan banyak pedoman hidup, salah satunya adalah perintah memakan yang halal.
Masha Allah di jaman ini begitu banyak makanan, minuman yang tersebar di muka bumi. Sebelum jauh ke negara-negara lain, di Indonesia aja sudah cukup banyak. Apalagi setiap suku pasti ada aja makanan khas nya. Hal seperti ini harus kita syukuri bisa makan apapun walaupun dari dalam negeri. Memang sih dari luar negeri juga masuk ke Indonesia, tapi ya tetap kita harus bersyukur.
Namun terkadang kita lupa kenikmatan yang sudah Allah kasih. Rasulullah sudah memberikan pedoman hidup, tapi kita sebagai umat sering mengambil jalan pintas, menggunakan cara-cara haram, sampai menggunakan bahan haram demi rasa yang enak dimulut. Naudzubillah.
Yang Haram Itu Lebih Sedikit
Padahal kalau kita baca dan ngaji Al Quran, Allah sudah kasih tahu kita apa saja yang diharamkan untuk dimakan. Kalau dihitung juga pasti lebih sedikit dari yang halal. Coba kalau kita ambil dari surat Al Maidah : 3.
Allah menyebutkan yang haram seperti darah, daging babi, bangkai, hewan yang disembelih selain atas nama Allah, hewan yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas.
Selain itu di surat lainnya Al Maidah : 90 ditambahkan lagi seperti Khamr, judi, berhala dan panah-panah untuk mengundi nasib.
Tambahan lainnya seperti hewan yang makan kotoran, hewan yang bertaring, burung yang kukunya tajam.
Coba dihitung, sebenarnya kalau dibandingkan dengan yang halal tentu lebih banyak yang halal.
Lalu pertanyaan berikutnya adalah mengapa kita masih pilih yang haram tersebut? Karena lebih enak? atau karena gak mau cari yang halal padahal banyak bertebaran? Masha Allah.
Makanan Semakin Beragam dan Berpotensi Haram
Kembali ke paragraf awal dimana Allah sudah kasih kita banyak varian makanan, di dalam negeri sudah banyak, belum lagi dari luar negeri yang ikut juga masuk ke Indonesia. Tapi dengan keberagaman itu, kita masih aja ketemu dengan makanan dengan potensi haram.
Di Indonesia mungkin masih banyak kita menemui restoran besar tapi belum punya logo halal bersertifikat dan pasti lebih banyak lagi pedagang pinggiran yang belum.
Kenapa mereka belum punya atau mendaftarkan kehalalan atas produk makanannya? Biasanya alasan yang paling sering adalah proses yang ribet, lama dan tidak tahu kemana harus mendaftar. Oh satu lagi, biaya yang mahal, mungkin.
Mungkin benar mungkin tidak, namun ketika sudah mendapatkan jaminan kehalalan dari otoritas negara kita yang dulu MUI lalu sekarang dipindah ke Kementerian Agama, seharusnya mereka dapat keyakinan dari pembeli yang akan mengkonsumsi produknya.
Ketika mereka tidak punya legalitas kehalalan, maka kita yang tidak tahu apa yang terjadi di dapur akhirnya berasumsi produk nya belum halal, oke kita belum jamin itu haram tapi akan jadi keraguan.
Kita Bangun CekHalal
Oleh karena itu, dengan adanya kewajiban kita sebagai muslim untuk mengkonsumsi halal sedangkan diluar sana masih banyak restoran atau pedagang makanan yang belum menjamin halal dengan sertifikat, membuat Kami ingin membuat daftar direktori restoran dan produk halal agar dapat diakses dan jadi panduan muslim lainnya.
Kita tidak ingin banyak muslim yang terjebak dengan makanan yang enak yang ternyata mengandung bahan haram yang tentunya akan berdampak pada kehidupan muslim sekalian.
Bukannya sudah ada website halal MUI untuk cek produk halal atau yang sudah terdaftar? betul sudah ada. Coba antum cek ke halalmui.org disana memang sudah ada. Lalu kenapa kita tetap buat? Alasannya adalah website tersebut terasa sulit menemukan berdasarkan nama resto ataupun produk yang kita kenal.
Karena biasanya nama restoran ini berbeda dengan nama perusahaan yang digunakan untuk mendaftar sertifikat. Misal Hoka Hoka Bento adalah milik PT Eka Bogainti. Jadi yang bisa kita cek di web halalmui tersebut dengan nama perusahaan.
Coba kita lihat ternyata pakai nama hokben, bukan Hoka-Hoka Bento. Jadi ada dua sisi yang perlu kita cek, antara nama restoran atau nama perusahaan.
Akhirnya Kita buat lebih sederhana menyesuaikan nama restoran yang kita kenal agar mudah dicari. Sekali lagi ini bukan menyaingi web halalmui, justru Kami ingin eskalasi, memperluas pengetahuan muslim dengan restoran yang ada di Indonesia.
Kami ingin membantu otoritas halal di Indonesia dan membantu muslim untuk mendapatkan keterangan lebih jelas tentang kehalalan produk yang beredar.
Ini sebuah awalan bagi Kami, dan Kami juga sadar tidak bisa jalan sendiri, Kami butuh bantuan antum sekalian untuk ikut serta berkontribusi bukan untuk CekHalal tapi untuk muslim lainnya.
Jangan sampai kita terjebak dalam permainan pedagang yang justru menjebak kita dalam kandungan yang haram.
Comments